Pernah nggak, baru beberapa minggu setelah jalan diaspal, eh… aspal baru cepat retak muncul di mana-mana? Padahal harusnya masih mulus, kan? Nah, kenapa aspal baru cepat retak itu bukan cuma karena “aspalnya jelek”, tapi ada banyak faktor yang sering luput dari perhatian. Di artikel ini, kita bakal bongkar penyebabnya secara lugas tapi tetap santai, plus solusi nyata biar jalanan tetap awet!
Daftar Isi Konten
Kenapa Aspal Baru Cepat Retak? Penyebabnya Bisa Datang dari Banyak Arah
Retakan di jalan aspal itu ibarat jerawat di wajah, kadang muncul karena banyak hal. Biar kamu nggak asal tuduh, yuk kenali beberapa penyebab utamanya:

1. Permukaan Tanah yang Nggak Stabil
Sebelum aspal digelar, idealnya permukaan tanah sudah dipadatkan dengan benar. Kalau masih labil, getaran kendaraan bisa bikin aspal retak dari bawah. Jadi, bukan aspalnya yang salah, tapi fondasinya.
2. Komposisi Campuran Aspal Kurang Tepat
Aspal bukan cuma sekadar cairan hitam yang diguyur ke jalan. Ada campuran batu, pasir, dan aspal cair yang harus pas. Salah takaran? Retak pasti lebih cepat datang.
3. Tekanan Kendaraan yang Overload
Kalau jalan yang harusnya dilewati mobil biasa malah sering dilewati truk berton-ton, jelas aspalnya nggak kuat. Belum lagi kalau jalannya nggak dirancang untuk beban berat.
4. Curah Hujan Tinggi + Drainase Buruk = Bencana
Air yang menggenang di atas aspal bisa meresap ke pori-pori, lalu bikin lapisan bawah jadi lemah. Kalau drainase nggak bekerja dengan baik, ya… tinggal tunggu waktu aja sebelum retak-retak muncul.
5. Pengaspalan yang Dikerjakan Asal-asalan
Kadang, demi kejar target atau hemat biaya, proses pengaspalan jadi kurang maksimal. Lapisan kurang tebal, pemadatan kurang optimal, atau aspal dipasang saat cuaca nggak mendukung—hasilnya ya retak lebih cepat.
Solusi Biar Aspal Nggak Cepat Retak? Bisa Banget!
Nah, setelah tahu penyebabnya, sekarang kita bahas cara atasinya. Supaya kamu atau siapa pun yang terlibat dalam proyek pengaspalan nggak jatuh di lubang yang sama dua kali.
1. Perhatikan Fondasi Jalan
Jangan langsung gelar aspal kalau tanah dasarnya belum benar-benar padat. Ini penting banget, apalagi di daerah rawa atau bekas sawah.
2. Gunakan Material Berkualitas
Pastikan campuran agregat dan aspal cair sesuai standar. Kalau perlu, tes dulu kualitas materialnya sebelum dipakai.
3. Batasi Beban Kendaraan
Kalau memang jalan diperuntukkan buat kendaraan ringan, pasang rambu pembatas tonase. Jangan kasih jalan buat truk-truk berat lewat sembarangan.
4. Pastikan Sistem Drainase Optimal
Air itu musuhnya aspal. Jadi, pastikan saluran air di kiri-kanan jalan bisa mengalirkan hujan dengan baik.
5. Kerjakan dengan Tim Profesional
Pengaspalan bukan proyek coba-coba. Serahkan ke kontraktor yang memang ahli, punya rekam jejak bagus, dan nggak cuma asal kasih harga murah.
Penyebab Aspal Baru Cepat Retak yang Perlu Kamu Tahu
✅ Retakan Aspal Tipis: Jangan Dianggap Sepele!
Meski terlihat kecil, retakan tipis bisa menjalar jadi lubang besar kalau dibiarkan. Lakukan perawatan rutin minimal setahun sekali.
✅ Jenis Retak yang Paling Sering Muncul di Aspal Baru
Mulai dari alligator crack, edge crack, sampai longitudinal crack—semuanya punya penyebab dan penanganan yang beda. Kenali jenisnya biar nggak salah diagnosa.
✅ Aspal Hotmix vs Aspal Dingin: Mana yang Lebih Tahan?
Hotmix lebih awet kalau pemasangannya benar. Tapi tetap, semua kembali ke proses dan kualitas pengerjaan.
sumber: Kementerian PU
❓ FAQ (Frequently Asked Questions)
Apakah retakan kecil di aspal harus segera diperbaiki?
Harus! Retakan kecil bisa menyerap air dan bikin lapisan bawah rusak. Kalau nunggu besar, biaya perbaikannya jauh lebih mahal.
Kenapa aspal hotmix sering dipilih untuk jalan utama?
Karena lebih kuat dan tahan lama. Tapi ya itu tadi, kalau dikerjakan asal, tetap aja bisa cepat retak.
Bisakah aspal bertahan puluhan tahun tanpa retak?
Bisa, asal dari awal fondasinya benar, materialnya bagus, dan dirawat secara rutin.
Apa ciri-ciri aspal mulai rusak sebelum retak besar muncul?
Biasanya muncul garis-garis tipis, warna jadi pudar, atau permukaan mulai bergelombang.
Kesimpulan
Jadi, kenapa aspal baru cepat retak bukan cuma soal kualitas aspalnya aja. Ada banyak faktor mulai dari fondasi tanah, cuaca, hingga kualitas pengerjaan. Tapi yang paling penting, semua bisa dicegah kalau perencanaan dan eksekusinya dilakukan dengan benar. Buat kamu yang sedang merencanakan proyek jalan, pastikan semua tahapannya diperhatikan ya—karena retakan itu bukan takdir, tapi hasil dari keputusan kita di awal.
Kalau kamu suka artikel ini, boleh banget dibagikan ke teman atau kolega yang lagi berkecimpung di dunia konstruksi jalan. Yuk, sama-sama kita bangun jalan yang awet dan minim retakan!
Konsultasi Pengaspalan Jalan di Awalan Karya