Prime Coat dan Tack Coat adalah dua lapisan perekat yang sering dianggap sepele, padahal keduanya menentukan apakah aspal akan benar-benar melekat kuat atau justru mudah terkelupas. Artikel ini mengupas secara humanis dan aplikatif supaya Anda paham kapan masing-masing lapisan dipakai, bagaimana prosesnya, dan kesalahan yang harus dihindari agar pekerjaan pengaspalan rapi, kuat, dan awet.
Mengapa panduan ini layak dipercaya
- Berbasis pengalaman: Tim lapangan kami terbiasa menangani jalan perumahan, akses pabrik, hingga area parkir retail dengan kondisi permukaan yang beragam.
- Berpegang pada acuan teknis: Mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2 serta data sheet pabrikan emulsi aspal yang lazim digunakan.
- Transparan dan praktis: Ada angka dosis, langkah kerja, plus kontrol mutu sederhana agar Anda bisa cek kualitas di tempat.
Apa itu Prime Coat dan Tack Coat
- Prime Coat atau lapis resap pengikat adalah lapisan pengikat yang diaplikasikan di atas lapisan pondasi agregat yang belum beraspal, misalnya basecourse. Tujuannya agar binder meresap ke pori, menstabilkan permukaan, mengikat debu, dan menyiapkan dasar yang siap menerima lapis aspal berikutnya.
- Tack Coat atau lapis perekat adalah lapisan perekat tipis di antara dua lapis beraspal, misalnya antara permukaan aspal lama dengan hotmix baru, atau antara AC-BC dan AC-WC. Fungsinya memastikan ikatan antar-lapis kuat sehingga tidak terjadi slip dan delaminasi.
Perbedaan inti yang perlu diingat
| Aspek | Prime Coat | Tack Coat |
|---|---|---|
| Substrat | Agregat bergradasi yang belum beraspal | Permukaan beraspal atau beton yang akan di-overlay |
| Fungsi | Meresap dan menstabilkan permukaan | Menciptakan ikatan antar-lapis |
| Bahan umum | Cutback aspal tipe MC-30 atau emulsi tipe SS-1 atau CSS-1 sesuai data sheet | Emulsi aspal tipe RS-1 atau CSS-1h yang sering diencerkan |
| Dosis referensi | Sekitar 0.6 sampai 1.3 liter per m2 tergantung porositas | Sekitar 0.2 sampai 0.4 liter per m2 dalam kandungan binder residual |
| Waktu tunggu | Biasanya 6 sampai 24 jam hingga meresap dan tidak lengket | 15 sampai 60 menit hingga pecah dan lengket merata |
Catatan: Angka prime coat dan tack coat di atas bersifat referensial. Ikuti rekomendasi pabrikan bahan dan syarat proyek.

Bahan yang lazim digunakan
- Prime coat
- Cutback aspal tipe MC-30 atau MC-70 untuk daya resap yang baik.
- Emulsi anionic SS-1 atau cationic CSS-1 sebagai opsi yang lebih ramah lingkungan, sering diencerkan sesuai petunjuk pabrik.
- Tack coat
- Emulsi RS-1 atau CSS-1h. Banyak kontraktor memakai CSS-1h yang diencerkan 1 banding 1 hingga 1 banding 2 dengan air bersih untuk memudahkan penyemprotan.
Penting: Gunakan bahan resmi dengan sertifikat mutu. Simpan dan panaskan sesuai data sheet prime coat dan tack coat. Hindari pengenceran berlebihan karena dapat menurunkan daya rekat.
Proses aplikasi yang benar
- Prime coat pada basecourse
- Pemeriksaan dasar
- Pastikan basecourse padat, profil sesuai elevasi, dan kadar air mendekati kondisi kering permukaan.
- Bersihkan debu, lumpur, dan kotoran dengan compressor atau sapu mekanis.
- Uji serap cepat
- Siram sedikit bahan di area kecil. Jika terserap baik dan tidak menggenang, lanjutkan dengan dosis kerja.
- Penyemprotan
- Kalibrasi asphalt distributor. Atur tekanan, lebar spray bar, dan kecepatan jalan alat agar dosis merata.
- Semprot tipis merata. Hindari genangan terutama di titik cekung.
- Curing
- Tunggu hingga bahan meresap dan tidak lagi basah di permukaan. Biasanya 6 sampai 24 jam tergantung cuaca dan porositas.
- Jika ada titik basah berlebih, taburi pasir halus tipis untuk mencegah pickup oleh roda.
- Pembatasan lalu lintas
- Batasi lalu lintas umum di atas prime coat. Jika harus dilintasi, lakukan pengamanan dengan pasir tipis.
- Tack coat sebelum penghamparan hotmix
- Persiapan permukaan
- Bersihkan permukaan aspal lama dari tanah, debu, dan minyak. Gunakan compressor dan sapu mekanis.
- Tutup retak besar atau lubang lokal sebelum penyemprotan.
- Pengenceran dan penyemprotan
- Siapkan emulsi sesuai anjuran pabrik. Umumnya CSS-1h diencerkan 1 banding 1 hingga 1 banding 2.
- Semprot tipis merata, tidak berlebihan. Targetkan kilap seragam, bukan basah menggenang.
- Break dan setting
- Tunggu hingga emulsi pecah ditandai perubahan warna menjadi gelap dan terasa lengket jika disentuh ringan.
- Umumnya 15 sampai 60 menit, dipengaruhi suhu, angin, dan kelembaban.
- Penghamparan
- Hamparkan hotmix segera setelah tack coat siap. Jangan menunda terlalu lama agar daya rekat maksimal.
- Hindari lalu lintas umum melintas di atas tack coat karena akan mengganggu distribusi bahan.
Dosis dan kontrol mutu sederhana
- Prime coat
- 0.6 sampai 1.3 liter per m2 disesuaikan dengan porositas basecourse. Permukaan sangat porus membutuhkan dosis lebih tinggi.
- Cek visual: permukaan tampak gelap merata, tanpa genangan berlebih.
- Tack coat
- 0.2 sampai 0.4 liter per m2 sebagai kandungan binder residual. Jika emulsi diencerkan, total semprot bisa lebih besar tetapi fokus pada binder residunya.
- Cek uji nampan sederhana: letakkan nampan kecil saat spray, timbang, bandingkan dengan target.
- Suhu dan cuaca
- Lakukan pekerjaan saat cuaca cerah, permukaan kering, dan kecepatan angin tidak tinggi.
- Hindari hujan sebelum bahan pecah atau meresap sempurna.
Kesalahan umum yang bikin aspal cepat rusak
- Menyemprot terlalu banyak hingga menggenang. Akibatnya terjadi bleeding dan selip antar-lapis.
- Menyemprot terlalu sedikit sehingga tidak ada ikatan yang cukup.
- Permukaan kotor dan berdebu. Tack coat menempel pada debu, bukan pada lapisan bawah.
- Tidak menunggu proses break atau curing. Lapisan berikutnya jadi mudah terkelupas.
- Distributor tidak terkalibrasi. Hasilnya ketebalan tidak konsisten.
- Memakai bahan tidak sesuai data sheet. Viskositas dan kandungan residu menjadi tidak terkontrol.
Pertanyaan yang sering muncul
Apakah prime coat selalu wajib?
Ya jika overlay ditempatkan di atas agregat bergradasi yang belum beraspal. Jika di atas aspal lama, gunakan tack coat.
Bolehkah menggunakan bahan yang sama untuk kedua fungsi?
Tidak disarankan. Prime coat dan tack coat memiliki karakteristik viskositas dan fungsi yang berbeda.
Berapa lama minimal menunggu sebelum hampar hotmix?
Untuk tack coat, setelah pecah dan terasa lengket, idealnya langsung hampar. Untuk prime coat, tunggu hingga meresap dan permukaan tidak lagi basah.
Checklist cepat sebelum pekerjaan
- Basecourse atau permukaan existing bersih dan kering.
- Bahan dan alat sesuai spesifikasi serta terkalibrasi.
- Dosis terukur dan tercatat dalam daily report.
- Cuaca mendukung dan akses lalu lintas terkendali.
- Supervisi memeriksa break time dan uniformitas sebaran.
Kesimpulan
Memahami apa itu Prime Coat dan Tack Coat adalah fondasi agar pengaspalan tidak sekadar rapi di hari H, tetapi juga awet bertahun-tahun. Prime coat memastikan dasar agregat stabil dan siap menerima beban. Tack coat menjahit tiap lapisan aspal agar bekerja sebagai satu kesatuan. Dengan bahan yang tepat, dosis terukur, dan proses yang disiplin, Anda sedang berinvestasi pada ketahanan jalan, area parkir, atau akses pabrik Anda.
Ingin diskusi santai tentang pemilihan bahan, dosis, dan metode kerja yang paling pas untuk kondisi lapangan Anda? Tim Kontraktor Awalan Karya siap membantu dari survei hingga eksekusi rapi #nggaklepastangan
Butuh penawaran resmi atau survey lokasi?
- Kirim titik lokasi, luas area, dan foto kondisi permukaan.
- Sebutkan rencana jenis pekerjaan, misalnya overlay atau rekonstruksi.
- Informasikan jam kerja yang diizinkan dan akses alat berat.
Kami akan merumuskan rekomendasi struktur, metode pelaksanaan, serta estimasi biaya yang realistis dan transparan, supaya proyek Anda selesai tepat waktu dan tidak berlarut.
Konsultasi Gratis Soal Aspal Jalan







Tinggalkan komentar